Kamis, 28 September 2017

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBERBAKATAN

1.      Jelaskan tentang kreativitas dan keberbakatan
2.      Jelaskan mengenai hubungan antar keduanya
3.      Manfaat yang dapat diambil oleh mahasiswa
4.      Berikan dan jelaskan contoh kreativitas dan bakat masing-masing

Penjelasan: 
1.      Kreativitas dan Keberbakatan
a.       Kreativitas
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang untuk berfikir dan bertingkah laku. Seseorang yang memiliki kreativitas atau kemampuan berfikir yang tinggi akan mudah memecahkan masalah dan kesulitan yang dihadapinya. Oleh karena itu, kreativitas yang didefinisikan para ahli selalu berkaitan  dengan kemampuan berfikir dan bertingkah laku seseorang.

Kreativitas juga merupakan suatu proses yang digunakan seseorang untuk mengekspresikan sifat dasarnya melalui suatu bentuk atau medium sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa puas bagi dirinya, menghasilkan suatu produk yang mengkomunikasikan sesuatu tentang diri orang tersebut kepada orang lain. Menurut Munandar: (a) kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada, (b) Kreativitas (berfikir kreatif atau berfikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanannya adalah pada kuantitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban, (c) secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengkolaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan). Sedangkan menurut Semiawan, kreativitas yang dimiliki manusia lahir bersamaan dengan lahirnya manusia itu, sejak lahir, manusia memperlihatkan kecenderungan mengaktualkan dirinya yang mencakup kemampuan berfikir. Jadi kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tak mungkin dirumuskan secara tuntas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, kreativitas berarti sebagai kemampuan untuk berfikir tentang sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan, yang dimiliki manusia sejak lahir.

b. Keberbakatan
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat dalam diri seseorang, yang merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Columbus Group mendefinisikan bakat sebagai ‘asynchronous development’, yaitu kemampuan kognitif di atas rata-rata, mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara kualitatif berbeda dengan orang normal.

Renzuli (1981), bakat merupakan gabungan dari tiga unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggung jawab. Menurut tedjasaputra, MS (2003) bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus. Sedangkan menurut Galton (2002), keberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa diperoleh dari kombinasi sifat-sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja. Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup.

Jadi keberbakatan adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat dalam diri seseorang, merupakan bawaan sejak lahir yang ditentukan oleh kecerdasan, kreativitas, dan tanggung jawab. Bakat juga ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu hidup dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan.

Ciri-ciri anak berbakat
Anak berbakat adalah mereka yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul dan mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat memerlukan pelayanan pendidikan khusus untuk membantu mereka mencapai prestasi sesuai dengan bakat-bakat mereka yang unggul. Bakat” (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat, “kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan (performance) dapat dilakukan sekarang. Sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat dilakukan dimasa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan “prestasi” seseorang. Jadi prestasi itulah yang merupakan perwujudan dari bakat dan kemampuan.
Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh anak berbakat menurut Martinson (1974) antara lain :
1.      Gemar membaca pada usia lebih muda
2.      Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3.      Memiliki perbendaharaan kata yang luas
4.      Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5.      Mempunyai minat yang luas, juga terhadap masalah “dewasa”
6.      Mempunyai inisiatif, dapat bekerja sendiri
7.      Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
8.      Memberi jawaban-jawaban yang baik
9.      Dapat memberikan banyak gagasan
10.  Luwes dalam berpikir
11.  Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12.  Mempunyai pengamatan yang tajam
13.  Dapat berkonsentrasi untuk jangka waktu panjang, terutama terhadap tugas atau bidang yang diminat
14.  Berpikir kritis, juga terhadap diri sendiri
15.  Senang mencoba hal-hal baru
16.  Mempunyai daya abstraksi, konseptualisasi, dan sintesis yang tinggi


2.      Hubungan Pengertian Keberbakatan Dengan Kreativitas

Konsep kreativitas keberbakatan merupakan integrasi antara konsep Renzuli tentang keberbakatan dan konsep Clark tentang kreativitas yang bertumpu pada teori psikodinamis dari Jung. Kedua pengertian tersebut mewujudkan konsep kreativitas keberbakatan. Berbagai penelitian telah menunjukkan berbagai kriteria tentang kreativitas maupun keberbakatan, namun seperti tadi dikatakan tidak ada satu kriteria tunggal menunjukkan konsep kreativitas maupun konsep kreativitas secara lengkap.
Konsep kreativitas Clark mengacu pada konsep kreativitas dinamis. Secara jelas Clark menunjukan pada 4 fungsi dasar psikologi Jung yang mencakup fungsi berfikir, fungsi emosi, fungsi psikotalen, dan fungsi intituitif. Fungsi dasar Jung menunjukkan pada kehidupan tak sadar yang jelas memainkan peran yang penting dalam perkembangan perilaku manusia.
Apabila terjadi optimalisasi, maka terwujudlah kretivitas keberbakatan, bagi renzuli kreativitas inilah yang merupakan salah satu dimensi pada perkembangan manusia yang berbakat yaitu: intelegensi di atas rata rata, secara konsisten pada tugas dan kreativitas itu sendiri (Renzulli 1985). Semiawan (2007) berpendapat bahwa anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan yang berbeda beda dan yang terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak kita. Berfungsinya otak kita adalah hasil interaksi dari faktor genetis dan adanya stimulasi lingkungan. Manusia sejak lahir diberikan potensi kemampuan otak yang luar biasa jika mendapatkan stimulasi yang tepat akan akan menjadikan anak yang cerdas.
Jensen (2008) mengemukakan bahwa otak dewasa manusia tidak lebih dari 1,5 kg, namun otak tersebut adalah pusat berpikir, perilaku serta emosi manusia yang mencerminkan seluruh jiwa, kebudayaan, bahasa dan ingatan. Descrates pernah mengutarakan bahwa bahwa otak merupakan pusat kesadran orang ibarat sopirnya, sedangkan manusia adalah mobilnya. Mobil akan bergerak tergantung pada sopirnya, apakah sopirnya bisa mengendarainya atau tidak dibawa kencang atau lamban dan seterusnya.
Kesadaran orang juga bisa ditentukan oleh struktur otak bakat merupakan kemampuan menghasilkan ide-ide baru dengan menyatukan elemen-elemen yang ada dan bakat untuk mengembangkan makna-makna baru yang berartibagi masyarakat. Karakteristik siswa kreatif dan produktif mencakup keterbukaan terhadap pengalaman, menetapkan standar personal untuk evaluasi, kemampuan memainkan ide-ide, keinginan untuk menghadapi resiko, kesukaan terhadap kompleksitas, toleran terhadap ambiguitas, image diri yang positif, dan kemampuan menyatu dengan tugas. Siswa kreatif dan produktif diiedntifikasi melalu penggunaan tes seperti Torrance Test of Creative Thinking atau melalui penampilan kreatif.
Dalam berbagai literatur ilmu keberbakatan ilmiah, jarang ditemukan adanya pembahasan tentang intelegensi majemuk yang diajukan oleh Howard Gardner. Pembahasan intelegensia milik Howard Gardner sering menggiring kita kedalam pengertian bahwa anak mempunyai bakat yang sama serta mempunyai kemungkinan yang sama dalam pengembangan intelegensi majemuk.
Bertentangan dengan pendapat Gardner, Monks guru besar psikologi ahli anak berbakat menjelaskan bahwa keberbakatan adalah suatu potensi bawaan yang memerlukan pembinaan guna mencapai prestasi sesuai dengan potensinya, dapat merupakan kombinasi dari beberapa bidang dibawah ini, yaitu:
·         Bidang kognitif atau prestasi intelektual
·         Bidang kreativitas
·         Bidang artistik
·         Bidang sosial

Faktor kreativitas itu sendiri, selalu disebut sebagai faktor yang penting dalam pengembangan potensi keberbakatan. Namun, Renzuli sendiri menjelaskan bahwa kreativitas atau produksi kreatif juga secara definif tidak tergantung pada psikometrik (tes IQ). Tetapi kreativitas adalah suatu kemampuan berpikir yang orisinal, yang sangat fleksibel penuh dengan temuan baru dalam melakukan pemecahan masalah. Begitu pula dengan kemandirian dan keingintahuan dalam rangka melihat dan memecahkan berbagai masalah, kesemuanya akan berkaitan dengan kreativitas.
Karena itu kreativitas adalah suatu kemampuan yang sangat unik, suatu kemampuan berpikir dalam memecahkan masalah secara serentak/ simultan atau divergen, bertentangan dengan kemampuan berpikir konvensional, yaitu secara sekuensial atau konvergen. Dengan kata lain, kreativitas adalah suatu kemampuan untuk mengesampingkan kemampuan dan prosedur. Sehingga sering terjadi anak berbakat ini saat dilakukan pengukuran atau tes intelegensia justru mendapatkan skor yang tidak terduga, yang bisa saja ia justru mendapatkan nilai jelek.

3.      Manfaaat yang dapat diambil oleh mahasiswa
Mengetahui lebih dalam tentang konsep kreativitas dan keberbakatan, sehingga mahasiswa dapat memahami bagaimana cara mengidentifikasi bakat dan juga kreatifitas. Selain itu mahasiswa juga dapat dengan mudah mengidentifikasi bakat sesuai bidangnya.

4.      Contoh Kreativitas dan Bakat
a.       Contoh kreativitas:
-          Membuat tas yang terbuat dari bungkus kopi
-          Membuat pajangan yang terbuat dari daur ulang botol kaca bekas
-          Mendaur ulang kain bekas menjadi bros, kotak pensil, dll.

b.      Contoh bakat
Kecerdasan intelektual diatas rata-rata dalam berbagai bidang, contohnya:
Matematika, fisika, musik, bahasa, iptek, dan sebagainya.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar